Detektif Conan Chapter 563Di Chapter sebelumnya, Nichiuri TV mengadakan sebuah acara berjudul Sekolah Detektif. Empat orang Detektif dari empat bagian wilayah di Jepang dikumpulkan untuk mencari yang terbaik di antara mereka. Wakil dari timur, tentu saja Shinichi Kudo. Tapi sudah tentu juga, Shinichi tak mungkin bisa menghadirinya. Karenanya, Heiji Hatori yang merupakan wakil Barat hendak merekomendasikan Conan Edogawa sebagai wakil dari tmur. Namun di luar dugaan, ternyata pihak penyelenggara telah memiliki pengganti Shinichi, yaitu Saguru Hakuba. Siapa sebenarnya orang yang dimaksud?
Di rumah penginapan, sebuah gedung yang tampak sudah tua, keempat kandidat telah berkumpul, termasuk Saguru Hakuba.
"Baiklah, kalau begitu ...
Berhubung Detektif dari Selatan, Utara, Timur, dan Barat sudah berkumpul, sebaiknya kita mulai saja perkenalannya ..." Ucap pak Sutradara.
"Hmm, boleh saja sih" Ucap wakil Selatan, Natsuki.
"Tapi apa bisa kalau tanpa kamera?" Ucap wakil Utara, Junya.
"Bahkan tak ada seorang staf TVpun disini ..." heiji melihat sekeliling dan memang tak ada siapa-siapa, hanya mereka. Syuuting macam apa ini?
"Yaah, sebenarnya syuutingnya dimulai besok, para kru TV dan Tim Lapangan akan tiba besok pagi ...
Kalian ku minta datang hari ini untuk mengakrabkan diri dulu, anggap saja sebagai latihan untuk acara besok..." Jelas pak Sutradara, Hiroo Tsuchio 41 tahun.
"Baiklah, mulai dariku dulu ..." Wakil Selatan membuka Headsetnya, bersiap untuk memperkenalkan diri.
"Perkenalkan, namaku Natsuki Koshimizu, kelas 3 SMU ...
Aku lahir di Fukuoka, aku adalah wakil dari Selatan ...
Aku ini masih pemula dan baru memecahkan 100 kasus, jadi mohon jangan susah-susah ya" Ucapnya.
"Aku Junya Tokitsu, aku lahir di Tokyo, tapi besar di Hokaido, wakil dari Utara ...
Jumlah kasus yang sudah ku pecahkan sekitar 300 kasus, diantaranya orang yang ditangkap dan dituntut jumlahnya sekitar 250 orang ...
Karena, ada juga kasus dimana pelaku kabur sebelum tertangkap atau bunuh diri" Si wakil Utara memperkenalkan dirinya.
"Hmm, kalau aku, aku Heiji Hatori ...
Detektif yang cukup terkenal di Kansai ...
Jumlah kasus yang ku pecahkan ...
Mm, satu, dua ...
Waah, tak terhitung, sudah lebih dari seribu kasus" Ucap Heiji.
"Se-seribu kasus???" Natsuki terlihat kaget.
"Hebat ..." Ucap Junya.
"Hei, jangan ngelantur gitu dong" Bisik Conan.
"Betul kok, kalau digabung dengan kasus pencarian kucing sewaktu aku masih kecil sih, hehe" Balas Heiji berbisik.
"Ehm, benar juga ...
kamu Heiji Hatori ya?" Ucap Saguru.
"Aku sering mendengar namamu dari ayahku lho ..." Lanjut lelaki berambut pirang itu.
"Hah? Kenapa ayahmu bisa mengenalku?" Tanya Heiji.
"Dia sama dengan kak Heiji ..." Ucap Conan.
"Sama?" Heiji tak mengerti.
"Betul kan, Kak Saguru?"
"Ya, ayahku seorang inspektur Jendral Polisi ...
Ayahmu seorang kepala Polisi dari Markas kepolisian Osaka kan, kita sangat mirip" Jelas pemuda itu, Saguru Hakuba, 17 tahun.
"Ooohh ..." Heiji tak begitu tertarik.
"Lalu ngomong-ngomong, berapa jumlah kasus yang sudah kau pecahkan?" Tanya Junya.
"Hmm, berapa ya? Mungkin sekitar 500 kasus ..."
"Hehe, baru setengah dariku dong ..." Ucap Heiji bangga.
"Ya ...
Tapi ...
Itu cuma kasus yang di Jepang saja" Ucap Saguru.
"Eh??"
"Aku lama berekolah di Inggris, jarang pulang ke Jepang ...
Tapi, penjaga rumahku suka menerima permohonan penyelidikan kasus seenaknya ..." Jelas Saguru.
"Yah, di luar dugaan, ternyata wakil dari timur itu Saguru yang terkenal di Luar Negeri ..."
"Ku pikir Shinichi Kudo" Ucap Junya dan Natsuki.
"Ya, ya, Detektif dari timur itu seharusnya Shinichi, bukan kau" Ucap Heiji dengan tatapan sinis.
"Ya, tapi itulah salah satu alasanku datang kesini ...
Penjaga rumahku menerima telpon dari Sutradara yang ada disitu ..
Katanya, dia ingin aku ikut acara ini untuk menggantikan Shinichi yang tak bisa hadir ...
Penjaga rumahku seperti merasa diremehkan oleh kata-kata itu ...
Makanya dia mendesakku dan berkata, tunjukan pada semua orang kalau di timur ada Saguru Hakuba ...
Yaah, terpaksa aku terbang dari Inggris ke Jepang ...
Tapi, sepertinya aku tak cocok kalau jadi wakil dari timur ..."
"Tentu saja" Ucap Heiji datar.
"Hmm, bagaimana kalau begini ...
Anggap saja aku peserta tamu dari Luar Negeri ...
Dan wakil dari timur, Conan Edogawa ini saja" Saguru melirik ke arah Conan.
"Eh??"
"Anak ini juga punya kemampun analisis yang hebat lho, meski tak sehebat Tuan Shinichi sih" Saguru mengelus rambut Conan.
"Tuan katanya ..." Pikir Conan.
"Ta-tapi kan, dia masih anak-anak ..." Ucap pak Sutradara.
"Sudahlah, daripada itu, bolehkah kami segera di antar ke kamar masing-masing? Aku capek berdiri terus nih ..."
"Juga, cepat siapkan makan malamnya ya ..." Ucap Natsuki dan Junya.
"Ya, kalian akan segera aku antar ke kamar ...
Dan masalah makan malam, saat ini pak Koya sedang menyiapkannya ...
Kalau sudah siap, aku akan memanggil kalian ...
Oh ya, aku ingin mengecek pakaian kalian untuk syuting besok ...
Tolong pakai pakaian yang sesuai ya" Ucap pak sutradara.
Sementara di dapur, tampak pak pelayan, Renzo Koya, usia 58 tahun sedang memasak makanan.
Sementara itu, di tempat paman Mouri dan yang lainnya ...
Setelah ditolak oleh Hotel yang dibilang oleh pak sutradara itu, Mouripun menelpon salah seorang kenalannya yang bekerja di Stasiun TV Nichiuri. Namun ...
"Apa!?? Tidak ada acara seperti itu!???" Bentak paman Mouri.
"Apa kau tak salah, Yoko??" Mouri kembali meyakinkan.
"I, Iya ...
Aku sudah bertanya pada semua staf ...
Tapi, mereka bilang mereka tak pernah dengar tentang acara spesial Sekolah Detektif ...
Apa benar orang itu Sutradara dari Nichiuri TV??"
"Iya, dia memakai jaket Nichiuri TV ...
Kalau tidak salah, namanya Hiroo tsuchio" Ucap paman Mouri.
"Eh?? Tak ada nama sutradara itu di Nichiuri itu!???" Paman Mouri semakin kaget setelah temannya berkata kalau tak ada sutradara dengan nama yang dimaksud.
"Tu-tunggu, lalu orang yang membawa Conan dan Heiji ..."
"Siapa???" Ran dan Kazuha sangat khawatir.
Kembali ke penginapan tua ...
Di kamarnya, Heiji dan Conan sudah memakai seragam sekolah ...
"Benar juga ya, pakaian yang cocok memang seragam sekolah" Ucap Conan.
"Haah, tapi aku merasa agak aneh karena biasanya cuma pakai pakaian sekolah untuk Sekolah dan Upacara ..." Ucap Heiji.
"Lalu ...
Aku sempat kaget, kau itu kenal dengan orang menyebalkan itu ya?" Heiji tak menyangka kalau Conan kenal dengan Saguru Hakuba.
"Ng? Saguru ya? Kami sebelumnya pernah bersama dalam sebuah kasus ...
Memangnya dia begitu menyebalkan ya??" Tanya Conan.
"Ya, bicaranya itu seakan meremehkan orang lain ...
Rasanya ...
Mirip sekali denganmu!"
"Oh, ya??"
"Tapi kamu masih ada lucunya, paling tidak lebih baik sedikit ..."
"Oh, ya?"
"Oh ya, mulai saat ini kita lawan kan??
Apapun yang terjadi, jangan saling tegur ya" Ucap Heiji.
Tok Tok Tok ...
Seseorang mengetuk pintu.
"Ng?"
"Makan malamnya sudah siap, silakan ke ruang makan ..." Ternyata itu adalah si pelayan, pak Koya. Juga, tampak para detektif lainnya bersama dengannya.
..........
Merekapun pergi ke ruang makan ...
"Hmm, penginapan ini tua sekali ya" Heiji melihat-lihat sekeliling.
"Ada perbaikan disana sini" Tambah Saguru.
"Ini punya siapa ya?" Tanya Conan.
"Entahlah ...
Tapi, ku dengar ada orang yang membeli murah penginapan yang sudah tak digunakan ini dari seorang Jutawan ..." Jelas pak Koya.
"Oh ..."
"Ngomong-ngomong, apa gadis itu sudah pergi ke ruang makan?" Tanya Junya.
"Tidak, aku baru saja mau memanggilnya ..." Ucap pak Koya.
"Gadis? Memangnya ada wanita yang ikut ke Pulau ini??" Heiji tak tahu.
"Ada dong, dia terus bersama kita" Ucap Junya.
Tok Tok Tok ...
Pak Koya mengetuk kamar Natsuki.
"Ehhh, sudah waktunya ya???" Natsuki membuka pintu. Dan berbeda dari penampilannya sebelumnya yang seperti seorang pemuda, kini ia lebih feminime dengan seragam sekolahnya.
"Aahh tidak, aku terlalu santai" Ia terburu-buru memakai seragamnya.
"Dia itu wanita ya" Heiji baru sadar.
"Peraturan di sekolahku memang sangat ketat ...
Persiapannya saja sudah merepotkan seperti ini ...
Rok harus 3-5cm di bawah lutut, syal harus simetris antara kiri dan kanan, kaos kaki hitam ...
Lalu juga dilarang mengkeriting rambut dan akan dihukum kalau mencukur alis" Ucap Natsuki sambil memasang syal SMUnya.
"Huh, rambut coklatku yang alami ini juga sering diperingati ..." Lanjutnya.
"Tenang saja, malam ini kan belum ada kamera ...
dandan seadanya saja boleh kok" Ucap Saguru.
"Eh? benar juga ya ..." Ucap Natsuki.
"Ng?" Heiji baru menyadari sesuatu.
"Hei, kok kamu nggak ganti baju??" Tanya heiji ke Saguru yang masih menggunakan kemeja berjas.
"Beda dengan sekolah di Jepang, SMU di Luar Negeri pakai baju bebas .." jelas Saguru.
etelahnya, di Ruang makan, sudah tampak makanan tersaji di meja ...
"Uwaaah, ini semua buatan paman ya ..." Ucap Natsuki.
"Ya .." Jawab pak Koya.
"Lho, pak sutradaranya kemana ya??" Conan sadar kalau daritadi pak sutradara belum terlihat.
"Entahlah ...
Tadi dia tak menjawab waktu pintu kamarnya ku ketuk ...
Ku pikir dia sudah mendahului ke Ruang makan" Ucap pak Koya.
"Bisa antar ke kamarnya?" Saguru merasakan sesuatu.
.........
Lalu, merekapun pergi ke kamar pak sutradara ...
Tok Tok Tok ...
Pak Koya mengetuk pintu.
"Tuan Tsuchio, makan malam sudah siap ...
Tuan Tsuchio ...?" pak Koya memanggil-manggil. Namun, tak kunjung ada jawaban.
"Gawat, pintunya terkunci, apa dia ketiduran ya ..." Heiji mencoba membuka pintu.
"Eh?? Darah?" Heiji mendapati darah menempel di gagang pintu.
"Ada darah di kenop pintu ..." Ucap Heiji.
"Apa ada kunci duplikat kamar ini??"
"Tidak ada, kamarnya sama seperti kamar kalian" Jelas pak Koya.
"Kalau sama, berarti jendelanya juga ada dua kan?"
"Kalau begitu, kita lihat keadaan di dalam lewat jendela" Saguru bergegas.
Namun tiba-tiba ...
Bruakkk ...
Saguru dan Junya terkejut karena pintu telah terbuka.
Dan, Heijilah yang mendobrak pintu itu.
"!???" Di dalam kamar, tampak pak sutradara rebah di lantai dengan tubuh terikat tali.
"Hei pak Tsuchio!!"
"Pak Tsuchio!!!" Heiji dan Conan memanggil-manggil.
"Hmm, jendelanya dipastikan terkunci ..." Junya melihat jendela.
"Pintunyapun sepertinya benar-benar terkunci ..." Natsuki memastikan kunci di gagang pintu.
"Hmm berarti ini kasus pembunuhan ruang tertutup ya ..." Ucap Junya.
"Ya, tapi tentu saja dia tak benar-benar mati kan ..." Ucap Saguru.
"Uhkk" Pak Sutradara terbangun.
"Hei, apa yang terjadi??"
"Ada apa???" Tanya Heiji dan Conan.
"A-anu, aku mendengar pintu diketuk, tapi tak ada siapa-siapa begitu aku keluar ...
Dan begitu aku kembali ke kamar, mendadak seseorang membiusku ..." Jelas pak Sutradara.
"Sekolah Detektif, Soal pertama ...
Pecahkan teka-teki ruang tertutup ini" Ucap pak Koya.
"Eh???"
"Bagi yang sudah mengetahui jawabannya, cepat tulis analisis kalian dan berikan padaku ...
Jika benar, dia akan lolos ke babak kedua dan diizinkan pergi dari Pulau ini ..." Jelas pak Koya.
"Ooh, dengan kata lain, pertandingannya sudah dimulai ya" Ucap Heiji.
"Kalau begitu, berarti ada kamera tersembunyi ya?" Lanjut Saguru.
"Waah, di luar dugaan ya ...
Tadinya ku pikir pertandingan pertamanya adalah membongkar identitas sutradara palsu ini ..." Natsuki melirik ke arah pak Sutradara.
"Eh? Ka-kamu bilang apa? Aku ini benar-benar ..." Ternyata sutradara itu memang palsu.
"Sudahlah, jangan berpura-pura ..." Ucap Heiji.
"Tadi dia bilang melewati puncak kan?
Itu artinya syuutingnya tertunda, sudah lewat jam 12 siang ...
Gadis ini lalu bilang, tolong tertawakan ini, artinya, disini sempit, tolong singkirkan barang-barang ini ...
Dua-duanya itu istilah bisnis ...
Mana ada sutradara yang tak mengerti dengan itu, lalu kau ini bukan pemula kan" Jelas Heiji.
"Lalu, simbol pada Jaket Nichiuri TV yang paman pakai, gambar pusarannya terbalik" Tambah Conan.
"Yang asli, gambar pusarannya searah jarum jam ...
Makanya, sebenarnya kami semua sudah tahu kalau paman itu palsu, tapi kami diam saja" Lanjutnya.
"Yaah, tolong jelaskan semua ini saat babak pertama selesai ya" Ucap Heiji.
"Hehe, maaf ya semua ...
Aku lolos duluan" Ucap Junya.
"Eh??"
"Aku sudah tahu trik ruang tertutup ini ...
Mau ku jelaskan?" Ucapnya dengan sangat percaya diri.